TTU,PRS – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Timor Tengah Utara, Drs. Maksi Akoit, M.Si, mengungkapkan faktor-faktor penyebab menurunnya penerimaan retribusi pasar yang dilakukan oleh pihaknya.
Hal tersebut disampaikan Kadis Maksi Akoit ketika ditemui media Poros NTT di Kefamenanu pada hari Selasa 13 Juni 2023.
Menurut Drs. Maksi Akoit, M.Si, terdapat beberapa penyebab yang menjadi faktor utama penurunan penerimaan retribusi pasar di Kabupaten Timor Tengah Utara.
Salah satu faktor yang signifikan adalah penurunan jumlah pedagang di pasar-pasar tradisional.
Lebih lanjut Maksi menjelaskan hingga akhir bulan Mei 2023, penerimaan retribusi pasar, baru mencapai 17 persen atau senilai Rp.163.137.500 dari target untuk tahun 2023 sebesar Rp.974.813.426.
Maksi mengatakan ada beberapa hal yang menjadi penyebab lambannya realisasi penerimaan Retribusi pasar tersebut.
Diantaranya cuacanya tidak baik sehingga akses masyarakat ke pasar terhambat, pertumbuhan ekonomi masyarakat yang lamban, dan macetnya proyek proyek dari Pemerintah.
Selain itu, Drs. Maksi Akoit, juga menyoroti kondisi infrastruktur pasar yang kurang memadai.
Beberapa pasar tradisional di Kabupaten Timor Tengah Utara mengalami kerusakan dan kekurangan fasilitas pendukung seperti sanitasi, parkir, dan sarana promosi.
Kondisi ini membuat pedagang merasa tidak nyaman dan kurang termotivasi untuk berjualan di pasar tersebut
Dijelaskannya karena cuaca yang tidak bersahabat, maka akses masyarakat ke pasar baik penjual maupun pembeli jadi terhambat, ungkap Maksi Akoit.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.