Lembata, Porosnttnews.com- Mengenal lebih dekat Advokad Juprians Lamablawa, SH.,MH menurutnya Kehormatan dicurahkan oleh hukum-hukum manusia menuju pikiran, Lewoleba- Cinta diberikan Tuhan dalam hati.
Tujuan ini timbul Pertama-tama mengatur pola pemikiran itu menjadi ide dan rencana; lalu merubah rencana tersebut menjadi kenyataan. Permulaan, seperti yang akan kamu dapatkan, ada dalam imajinasimu, menyuarakan kidung, menyeruak ombak, menyibak riak sabung lara dan angin berhembus dari tanah membawa terbit sinar mentari.
Mengawali Tulisan tersebut diatas sebuah kisah perjalanan seorang pemuda dari pulau Lomblen, yang masa kecilnya pernah menjual kue setelah pulang dari sekolah. Namun, motivasi dan semangat menghantarkannya menjadi pengacara muda yang cinta keluarga dan tanah leluhurnya, Lembata.
Juprians Lamablawa, SH, MH., (37) adalah putra Lewoulun sebuah kawasan diujung barat laut Nusa Lembata, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur- Indonesia.
Ayahnya berasal dari Lewoulun dan Ibunya berasal dari Watun Lewopito, Lembata, NTT.
Kesehariaanya, Juprians Lamablawa atau yang akrab disapa Bung Jup ini, bekerja sebagai Pengacara/Advokad dan berdomisili di Lewoleba, ibu kota Kabupaten Lembata.
Baginya, pengabdian untuk masyarakat merupakan prinsip jati diri sebagai orang Lamaholot, saling membantu dan tolong menolong adalah bentuk kepeduliaan yang tidak bisa diukur dengan apapun.
“Membantu masyarakat, mengadvokasi persoalan hukum yang terjadi di masyarakat dengan tulus dan totalitas merupakan suatu kebahagiaan, karena prinsipnya, tolong menolong terhadap sesama yang membutuhkan telah menjadi jati diri kita sebagai orang lamaholot. Kita telah membahagiakan orang lain, hati merasa senang, karena menyenangkan hati orang lain dengan cara membantunya, sama seperti kita menikmati secangkir kopi saat senja dan di pagi hari,” kata Juprians.
Pemuda kelahiran 7 April 1985 ini, awal mengenal dunia pendidikan pada Tk. Nurul Iklas Rayuan Kelapa-Lewoleba, dan menamatkan pendidikan Sekolah Dasarnya di SD Inpres I Lewoleba. Kemudian melanjutkan pendidikan SMP pada SMP PGRI Lewoleba dan lulus SMA di almamater tercinta SMA PGRI Lewoleba ditahun 2004.
Sementara pendidikan tinggi Strata 1, Juprians Lamablawa, menyelesaikan studinya pada Fakultas Hukum Universitas Janabadra Yogyakarta, kemudian melanjutkan ke Strata II (S2) dan menyelesaikan pendidikan S2 pada program Magister Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.
Selama menimbah ilmu di kota pendidikan Yogyakarta kurang lebih 7 Tahun, Juprians aktif diberbagai organisasi diantaranya; pada Tahun 2006 Juprians Lamablawa bergabung dalam Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI) basis Universitas Janabadra dan saat yang sama aktif sebagai anggota Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Yogyakarta.
Pada Tahun 2008 Juprians dipercayakan sebagai Ketua Ikatan Keluarga Ile Ape Yogyakarta (TALA IA), belum selesai kepemimpinan nya di TALAIA, ia dipercaya sebagai Ketua Ikatan Keluarga Lembata Yogyakata (IKALAYA) masa bhakti 2009-2011.
Sedang menahkodai IKALAYA ditahun 2009, ia kembali dipercaya sebagai Plt. Ketua Komisariat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) pada komisariat Universitas Janabadra Yogyakarta hingga tahun 2010.
Setelah itu, Juprians dipercaya sebagai Ketua Bidang Hubungan Eksternal pada Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Yogyakarta hingga tahun 2011.
Diakhir tahun 2011 Juprians dan kawan-kawannya, menggagas lahirnya organisasi mahasiswa asal Lembata yang menghimpun seluruh mahasiswa Lembata di tanah Jawa, kemudian diberi akronim SAMATA_JAWARA (Serikat Mahasiswa Lembata Jawa Raya);
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.