Dia dilarang memasang baliho caleg Aloysius Petrus Kahlasi dengan alasan adanya nomor urut, tanpa menjelaskan nomor urut caleg atau partai, termasuk Capres-Cawapres.
Piter Kahlasi mengekspresikan kekecewaannya, “Pembongkaran tersebut disampaikan oleh ketua Panwascam kepada seorang saksi Partai Gerindra Apolonaris bahwa mereka (Panwascam) sudah membongkar beberapa baliho caleg Partai Gerindra Aloysius Petrus Kahlasi di beberapa titik dengan alasan baliho tersebut terdapat nomor urut, tanpa menjelaskan maksud mereka, apakah nomor urut caleg atau Capres-Cawapres.”
Piter Kahlasi menegaskan, “Apabila menurut mereka (Panwascam) ada kesalahan, seharusnya saya sebagai caleg harus dikonfirmasi terlebih dahulu. Dan kalau saya tidak mengindahkan konfirmasi tersebut, baru boleh mereka lakukan penertiban.”
Piter juga menyayangkan kenapa baliho lain yang memiliki nomor urut tidak dibongkar. Hal ini menimbulkan pertanyaan, “Ada apa sebenarnya?”
Oleh karena itu, Piter Kahlasi meminta klarifikasi dari ketua Panwascam Insana Barat dan penjelasan dari ketua Bawaslu Kabupaten TTU terkait peristiwa ini.
Reporter : DV
Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan
Ikuti Kami
Subscribe
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.
