Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Daerah  

Warga Terdampak  Banjir ROB, Keluhkan Pekerjaan Pemecah Gelombang yang Terhenti di Kabupaten Sikka

Poros NTT News
Warga Terdampak  Banjir ROB, Keluhkan Pekerjaan Pemecah Gelombang yang Terhenti di Kabupaten Sikka.

Sikka, PRS-Banjir Rob disertai angin kencang terjadi dan melanda pemukiman rumah warga di Dusun Jedawair, Desa Geliting, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka pada tanggal 23 Februari 2023 dan berdampak parah pada tanggal 26 Februari 2023, beberapa waktu lalu.

Hal tersebut membuat warga yang bermukim dipinggiran pantai menjadi panik dan ketakutan, bahkan ada pula warga yang nekat menyelamatkan sampan dan perahu nelayan yang dihatam gelombang Badai Banjir Rob tersebut.

Sebelumnya Pemerintah Kabupaten Sikka telah melakukan pengerjaan awal guna membangun pemecah gelombang (break water) saat warga di Dusun Jedawair, Desa Geliting, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka, dihantam gelombang Banjir Rob pada tanggal 23 dan 24 Desember 2022, lalu.

Namun pengerjaan tersebut sontak terhenti tanpa ada kejelasan yang pasti. Hal itu dikemukan secara langsung oleh Tokoh Masyarakat Dusun Jedawair, Desa Geliting Muhammad Yahya dan Muhidin selaku Ketua RT. 01 Dusun Jedawair, serta warga masyarakat Dusun Jedawair, saat ditemui oleh media pada Rabu Malam (01/03/23).

Baca Juga :  Cuaca Ekstrem Rusak Tanggul Penahan di Dusun Jedawair, Kabupaten Sikka

Dikatakan Tokoh Masyarakat Muhammad Yahya, Pada tanggal 24 Desember 2022, terjadi Badai Rob, adanya inisiatif dari kita masyarakat dan Kepala Desa untuk bertemu langsung Bupati Sikka pada tanggal 26 Desember 2022.

“Kami bertemu Bupati Sikka dengan menyampaikan permintaan kami untuk mengatasi Badai Rob dengan jalan membuat pemecah gelombang (break water) dengan jarak 240 meter. Kita disambut baik oleh Bupati Sikka dengan menyampaikan bahwa ada dana sekitar 3 miliar, sedangkan 1 miliar diprioritaskan untuk Dusun Jedawair, Desa Geliting, Kecamatan Kewapante, Kabupanten Sikka.”

Lanjut Yahya, selang satu minggu berjalan, langsung adanya kegiatan pengerjaan dengan pembuatan jalan dan pembongkaran batu, dalam artian sudah mulai kegiatan. Berjalan dua minggu pekerjaan tersebut terhenti dan sampai saat ini alasannya apa kami warga tidak mengetahui serta tidak adanya pemberitahuan lebih lanjut.