“Selama ini proyek padat karya yang diluncurkan pemerintah difokuskan hanya pemeliharaan jalan raya berbeda dengan pembangunan talut pada bahu jalan dan penambalan erosi pada badan jalan sama sekali belum tersentuh aspal sejengkal pun,”tandanya.
Syukri menyampaikan dengan kondisi medan jalan yang berbukit dan berbatuan ini, beberapa kali swadaya atas kerja sama tokoh adat dan pihak kontraktor mengerahkan excavator untuk pelebaran badan jalan.
“Saya sering sampaikan ke masyarakat, Kita kalau tunggu orang datang bantu lambat. Tapi bagaimana berusaha untuk bantu kita punya diri. Suatu saat orang datang bantu kita”, katanya penuh Optimis.
Secara transparan beliau mengakui saya punya kerja disini juga atas uluran tangan masyarakat, kita sama-sama gotong royong bangun kampung.
Sambil memberikan contoh pengadaan sumur bor juga dari dana masyarakat. Sadar akan air sebagai kebutuhan vital, BLT diterima masyarakat sasaran dikembalikan ke pemerintah desa untuk bayar air.
Desa Tanah Werang sejak dahulu kala memang sangat kesulitan air bersih. Selama ini warga desa Tanah Werang memanfaatkan air hujan dan air embung untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.