“Koperasi sejatinya adalah jembatan pemberdayaan masyarakat. Melalui perputaran uang, barang, dan jasa antaranggota, tercipta ekosistem ekonomi mandiri di desa,” ujarnya.
Kehadiran Ibu PKK NTT, yang di wakili oleh Ketua Pokja 4 didampingi oleh Pokja 2, mempertegas pentingnya dukungan dalam meningkatkan kemandirian masyarakat.
Kasmirus juga mengapresiasi dukungan Ibu Asti Laka Lena, Ketua TP PKK Provinsi NTT, yang terus mendorong pemberdayaan ekonomi keluarga di desa.
Ia menambahkan bahwa melalui program ini, hasil panen yang biasanya hanya dipasarkan di Kupang nanti akan dapat menjangkau pasar yang lebih luas.
“Kelak kita akan berdiri sama tinggi, duduk sama rendah. Kita setara dan saling mendukung,” tegas Kasmirus Kopong.
Menurutnya, keberhasilan ini bukan hanya soal angka panen, tetapi juga tentang solidaritas, kesetaraan, dan kebersamaan yang menjadi dasar pemberdayaan sejati.
Ia juga menyampaikan rasa bangga kepada seluruh anggota yang mampu mengelola pinjaman dengan baik.
“Panen raya bawang di Batu Lesa membuktikan bahwa koperasi mampu menjadi motor penggerak ekonomi desa. Dengan skema pinjaman grace period, petani bisa berproduksi tanpa beban cicilan bulanan,” tandasnya.
Ke depan, Kopdit Swasti Sari bersama Ibu Ketua PKK NTT menargetkan agar program ini bisa direplikasi di berbagai wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), bahkan hingga tingkat nasional.
Reporter : Hendrik