Kampanye ini juga diapresiasi oleh Ibu Yanti, orang tua dari Iren, yang berharap agar kegiatan semacam ini dapat terus diadakan untuk menunjukkan bahwa anak-anak difabel memiliki banyak talenta dan potensi yang perlu diakui oleh masyarakat.
Selain meningkatkan kesadaran masyarakat, kampanye ini juga menekankan pentingnya memberikan kesempatan yang sama bagi anak-anak difabel untuk mendapatkan pendidikan dan layanan kesehatan yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan mereka.
Hal ini sejalan dengan visi dari Wahana Visi Indonesia dan mitranya untuk mendorong pendidikan yang lebih inklusif di mana setiap anak, tanpa terkecuali, memiliki kesempatan untuk hidup utuh.
Dengan semangat kolaborasi, Wahana Visi Indonesia dan mitranya yakin bahwa NTT yang lebih inklusif dapat menjadi tempat yang aman dan menyenangkan bagi setiap anak yang berada di dalamnya.
Hal menarik lainnya adalah adanya edukasi gizi melalui aktivitas mendongeng inklusif dengan bahasa isyarat dan kegiatan rekreasional edukatif yang disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak difabel.
Kampanye ini juga turut mendukung Gerakan Sekolah Sehat (GSS) yang diinisiasi oleh Kemendikbudristek, memperkuat komitmen untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih sehat dan inklusif bagi seluruh anak Indonesia, tanpa terkecuali.
Reporter : Endik
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.