PRS – Indosat Ooredoo Hutchison (IDX: ISAT) (“Indosat” atau “IOH”) menutup tahun 2024 dengan pencapaian luar biasa, mencatat pertumbuhan yang kokoh dalam kinerja keuangan dan operasional.
Indosat berhasil membukukan total pendapatan sebesar Rp55,9 triliun, tumbuh 9,1% YoY pada Selasa, 11 Februari 2025.
Pendapatan dari layanan seluler meningkat 7,5% YoY, didorong oleh kenaikan pendapatan Data dan Interkoneksi.
Sementara itu, segmen Multimedia, Data Communication, and Internet (MIDI) melonjak 23,4% YoY, berkat peningkatan layanan IT.
EBITDA Indosat juga tumbuh lebih cepat dibandingkan pendapatan, naik 10,2% YoY menjadi Rp26,4 triliun, dengan EBITDA margin mencapai 47,2%.
Laba bersih yang dinormalisasi meningkat 38,1% YoY menjadi Rp4,916 triliun, sementara laba bersih yang dilaporkan naik 9% YoY menjadi Rp4,910 triliun.
“Hasil ini menunjukkan keuangan yang kuat dan sehat, serta komitmen kami untuk terus memberikan nilai berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan,” ujar Vikram Sinha, President Director & CEO Indosat Ooredoo Hutchison.
Trafik data Indosat meningkat signifikan sebesar 12,2% YoY pada 2024, mencerminkan tingginya permintaan layanan digital.
Untuk mengakomodasi pertumbuhan ini, Indosat menambah jumlah BTS 4G menjadi 196.000 unit, memastikan pengalaman pelanggan yang lebih optimal.
Peningkatan jaringan ini turut berkontribusi pada kenaikan Mobile Average Revenue Per User (ARPU) sebesar 6,6%, mendekati Rp40 ribu.
Pada kuartal terakhir 2024, Indosat melalui merek IM3 meluncurkan IM3 PLATINUM, layanan pascabayar premium berbasis AI yang menawarkan pengalaman pelanggan lebih personal dengan konsep “Simple, Next Level”.
Selain meningkatkan pengalaman pelanggan, Indosat juga mengintegrasikan AI dalam operasional jaringan dan menjalin kemitraan strategis dengan Nokia untuk memperluas jaringan 4G dan 5G berbasis optimasi AI.
Indosat tidak hanya berfokus pada ekspansi jaringan, tetapi juga pada pengembangan SDM. Bersama UiPath, Indosat menargetkan memberdayakan 100.000 orang Indonesia dengan keterampilan otomasi hingga 2027.
Untuk mendukung transformasi berbasis AI ini, Indosat mengalokasikan belanja modal (Capex) sebesar Rp9,937 triliun pada 2024, dengan 82,7% difokuskan untuk peningkatan jaringan seluler, serta sisanya untuk pengembangan MIDI dan IT.
“Dengan AI di setiap lini operasional dan kolaborasi strategis berbasis gotong royong, kami semakin dekat dengan tujuan besar Indosat dalam memberdayakan Indonesia,” tutup Vikram Sinha.
Reporter: Hendrik
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp PorosNttNews.Com
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan
Ikuti Kami
Subscribe
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.
Baca Juga
Rekomendasi untuk kamu

PRS – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena, secara resmi mengumumkan susunan…

PRS – Seorang oknum ASN berinisial YTS, warga Kelurahan Kefamenanu Selatan, Kecamatan Kota Kefamenanu, TTU,…

PRS – Dunia pendidikan di Kabupaten Flores Timur kembali diguncang oleh dugaan pemalsuan tanda tangan…

PRS – Upaya meningkatkan kemandirian ekonomi desa melalui penguatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) terus…








