Daerah  

Dua TK/PAUD Terpencil di Lembata Ikut Lomba Mewarnai Gambar Budaya

Poros NTT News
Plt. Sekretaris DKP Lembata, Fransiskus Sabaleku pose bersama para guru dari TK Dulir dan TK Wowong.

PRS  – Festival Literasi Kabupaten Lembata Provinsi Nusa Tenggara Timut (NTT) Tahun 2024 resmi dibuka oleh Penjabat Bupati Lembata, Drs. Matheos Tan, MM, diwarnai dengan karnaval budaya dari empat puluhan sekolah di Kabupaten Lembata.pada Jumat, 17 Mei 2024.

Karnaval ini semakin semarak dengan penampilan drumband dari SMAN 2 Nubatukan, SMPK Santo Pius X Lewoleba, dan SMPK Donbosco Lewoleba.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Rangkaian kegiatan dalam Festival Literasi yang telah menjadi agenda tahunan ini berlanjut dengan berbagai perlombaan. Salah satu lomba yang menarik perhatian adalah Lomba Mewarnai untuk siswa/i TK/PAUD.

Lomba ini merupakan kegiatan pertama dari serangkaian acara yang akan berlangsung hingga Oktober mendatang.

Dari dua puluh lima sekolah yang mendaftar, dua di antaranya berasal dari wilayah terpencil Kabupaten Lembata, yaitu Desa Dulir di Kecamatan Atadei dan Desa Wowong di Kecamatan Omesuri.

“Pelaksanaan Lomba festival kali ini, dari dua puluh lima sekolah yang mendaftar  antusiasme peserta sangat tinggi,”ungkap Frans Sabaleku usai memimpin pelaksanaan “Technical Meeting” di Aula Perpustakaan Prof Dr. Gorys Keraf pada Kamis, 30 Mei 2024.

Baca Juga :  Kepala Kanwil Kemenkumham NTT Tidak Akan Mentolerir Praktik Pungutan Liar Diluar Perintahnya

Dia mewakili Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lembata, Anselmus Asan Ola, A.P, M.Si, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada kepala sekolah dan guru TK/PAUD yang hadir dan siap mengikuti lomba ini.

“Terima kasih banyak ya Ibu-ibu Kepala Sekolah dan para guru TK/PAUD yang hari ini hadir dan siap mengikuti lomba ini.”

“Kita semua pasti mau datang karena anak-anak kita sangat membutuhkan event seperti ini untuk mengekspresikan kemampuan seni mewarnai. Bahkan sketsa yang kita pakai nanti itu berupa gambar tradisi nenek moyang kita di Lembata,”tambahnya mewakili Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lembata.

Menurutnya kehadiran dua sekolah dari wilayah terpencil, TK Santo Konstantinus dari Dulir dan TK Dekeq Nalaq dari Wowong, juga mendapat perhatian khusus.