Wisata  

Sosialisasi Sadar Wisata Bangkitkan Motivasi Warga Desa

Reporter : Pankrasius Mamaq Editor: Redaksi
Poros NTT News

Sementara itu, Pius Baut, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Kabupaten Manggarai Barat, NTT saat membuka acara mengatakan, “Pariwisata menjadi sektor usaha yang paling terdampak karena pandemi COVID-19 lalu. Adanya kegiatan ini kembali menyadarkan dan memotivasi agar masyarakat di sekitar Labuan Bajo menatap ke depan, apa yang bisa dibuat untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata,” tuturnya.

Saat ini menurut Pius, jumlah kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo sudah sama dengan sebelum masa pandemi, “Bedanya sebelum pandemi wisatawan yang berkunjung 90% adalah wisatawan asing, sekarang jumlah wisatawan domestik sudah jauh lebih banyak. Pasca dibukanya kembali sektor pariwisata di sini, tercatat sudah 35 ribu wisatawan sudah datang ke Labuan Bajo, jelas Pius.

Sejak dahulu wilayah Kabupaten Manggarai Barat dikenal karena satwa langka Komodo yang merupakan hewan pra sejarah yang hidup di sejumlah pulau yang ada di sini. Dunia telah mengakuinya pada tahun 2011 sebagai salah satu 7 keajaiban dunia, sehingga ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan alam dan budaya Indonesia. Dalam perjalanannya hingga kini wilayah ini dan Labuan Bajo yang berada dalam satu kawasan menjadi destinasi pariwisata super prioritas di Indonesia.

Baca Juga :  NTT jadi Tuan Rumah KTT Asean,Begini Penjelasan Wakil Gubernur Josef Nae Soi Mengenai Persiapan Saat Ini

Pius mengajak seluruh pihak menjaga dan melestarikan potensi wisata yang ada di Kabupaten Manggarai Barat, “Semua profesi di sini akan mendapatkan keuntungan dari berkembangnya pariwisata. Tidak hanya pemandu wisata, hotel, warga masyarakat, baik nelayan, petani dan sebagainya akan mendapatkan keuntungan. Pariwisata meningkatkan ekonomi kita supaya kita bisa lebih baik, sehat dan sejahtera,” pungkas Pius Baut.

Sosialisasi Sadar Wisata menghadirkan sejumlah praktisi di bidang pariwisata yang berbagi pengalaman dalam mengembangkan desa wisata. Salah satunya adalah Udi Hartoko, Kepala Desa Pujon Kidul yang menjadi salah satu narasumber.

Dalam pemaparannya ia menyampaikan kisah sukses mengelola Desa Wisata Pujon Kidul, Malang, Jawa Timur. Desa Pujon Kidul tahun 2021 lalu mendapatkan penghargaan khusus dalam Anugerah Desa Wisata sebagai Desa Mandiri Inspiratif.

Desa Wisata Pujon Kidul berhasil membuat tingkat pengangguran berkurang. Pemberdayaan wisata kreatif dan kesadaran warga dalam mengembangkan potensi wisata yang ada membuat warganya memiliki kehidupan yang lebih baik.

“Desa Wisata tidak terkait dengan sesuatu yang mewah, pengembangannya pun tidak boleh bertentangan dengan adat istiadat, budaya, agama dan kepercayaan yang ada di situ. Desa Wisata tidak boleh kehilangan karakter dan keunikan yang dimilikinya,“ jelas Udi.

Baca Juga :  Kampanye Anti Korupsi BPJS Ketenagakerjaan Manggarai Barat Labuan Bajo

Lebih jauh ia mengatakan, sadar wisata menjadi bagian penting tentang bagaimana pelaku pariwisata menyambut wisatawan yang berkunjung.

”Bagaimana kita semua sebagai warga desa menyambut dengan senyum, keramah tamahan, pelayanan prima dan sebagainya, sehingga wisatawan akan datang sebagai tamu dan pulang sebagai saudara,” tandas Udi Hartoko.

Dimulai pertengahan Maret 2022 lalu di Lombok, Nusa Tenggara Barat, kegiatan sosialisasi merupakan bagian dari rangkaian Kampanye Sadar Wisata yang akan berlangsung di 65 desa wisata dari 6 Destinasi Prioritas Pariwisata (DPP) Indonesia selama tahun 2022-2023, meliputi Lombok (Nusa Tenggara Barat), Danau Toba (Sumatera Utara), Borobudur-Yogyakarta-Prambanan (Jawa Tengah dan DI Yogyakarta), Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur), Taman Nasional Wakatobi (Sulawesi Tenggara); dan Labuan Bajo/Taman Nasional Komodo (Nusa Tenggara Timur).(**)

Exit mobile version