Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Bawaslu NTT Minta Netralitas ASN dan Politik Uang Jadi Fokus Pengawasan

Poros NTT News

PRS – Koordinator Divisi Pencegahan, Panwas, dan Humas Bawaslu NTT, Amrunur Muhammad Darwan, mengungkapkan bahwa Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki potensi kerawanan pelanggaran kampanye tertinggi se-Indonesia untuk Pilkada 2024.

Hal ini diungkapkan Darwan saat membuka kegiatan Konsolidasi Media di Kupang pada Sabtu (9/11/2024).

Advertisement
Poros NTT News
Scroll kebawah untuk lihat konten

Menurut Darwan, hasil pemantauan Bawaslu NTT terhadap 22 kabupaten dan kota di NTT menunjukkan bahwa dari 29 indikator kerawanan yang digunakan, sebanyak 17 indikator ditemukan di NTT, yang mencatatkan provinsi ini sebagai daerah dengan potensi pelanggaran tertinggi di Tanah Air.

“NTT menempati urutan pertama provinsi paling rawan se-Indonesia dalam pelanggaran kampanye. Potensi kerawanan tertinggi terlihat pada politik uang dan ketidaknetralan ASN, TNI, POLRI, serta pihak lain yang dilarang,” ujar Darwan.

Dengan hanya tersisa 17 hari menjelang masa tenang, tren dugaan pelanggaran terus meningkat.

Darwan menjelaskan bahwa di awal pemetaan potensi kerawanan, NTT sudah dikategorikan sebagai daerah dengan potensi kerawanan tertinggi di Indonesia untuk Pilkada kali ini.

Baca Juga :  Eusabius Binsasi Mendaftar sebagai Calon Bupati TTU di PKB dan PRS

Darwan juga menegaskan bahwa forum konsolidasi media ini bertujuan untuk membahas isu-isu strategis yang mungkin akan terjadi pada tahapan kampanye, logistik, masa tenang, dan pemungutan serta penghitungan suara.

“Sepanjang kampanye, Bawaslu telah menangani berbagai pelanggaran, terutama soal netralitas ASN, TNI, POLRI, kepala desa, dan aparat lainnya.