Kupang,PRS– Kejaksaan Agung secara resmi telah menetapkan Johnny G Plate, Menteri Komunikasi dan Informatika, sebagai tersangka dalam sebuah kasus yang sedang ditangani,Rabu,17/05/2023.
Setelah kabar tersebut menyebar, Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, angkat bicara mengenai hal ini. Ia menyampaikan perasaan kesedihan, keprihatinan, dan ketidakbiasaan yang dirasakannya atas penahanan rekannya.
Dalam video durasi singkat sekitar 2:25 menit, Surya Paloh menyampaikan secara pribadi dan selaku Ketua umum dewan pimpinan pusat Partai Nasdem serta dengan seluruh jajaran DPP yang ada bersama seluruh korda baik pimpinan wilayah,pimpinan daerah sampai DPR Partai Nasdem seluruh indonesia.
“Kami dalam suasana penuh keprihatinan, kesedihan dan sukar untuk kami tutupi dan kami upaya untuk tetap tegar bisa tersenyum. Kami upayakan itu.”ujar Surya Paloh ujar Surya Paloh dengan ekspresi wajah seriu.
Teman teman apa yang kalian paham, sesungguhnya apa yang ada di hati nurhani saya secara pribadi. Ada kesedihan, keprihatinan dan tidak seperti biasanya.
Selain itu, Surya Paloh juga mengungkapkan keprihatinannya atas perkembangan situasi ini. Ia menekankan pentingnya keadilan dan proses hukum yang transparan dalam menangani kasus tersebut.
Semua pihak harus memberikan kesempatan kepada Johnny untuk membela diri dan membuktikan ketidakbersalahannya,” kata Surya Paloh.
Tidak hanya itu, Surya Paloh juga menyinggung bahwa situasi ini tidaklah seperti biasanya. Ia berpendapat bahwa kejadian ini harus dijadikan pembelajaran bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dalam menjalankan tugas publik.
“Ini adalah momen yang harus kita renungkan bersama. Kita harus menjadikan ini sebagai momentum untuk memperbaiki sistem dan proses yang ada agar hal seperti ini tidak terulang di masa depan,” tegas Surya Paloh.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan
Ikuti Kami
Subscribe
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.
