Daerah  

Menyelami Transformasi Sosial Kota Kupang Lewat Arsip dan Dokumentasi

Poros NTT News

PRS – Pameran Arsip Publik MEREKAM KOTA 2024 mengajak masyarakat untuk mengeksplorasi sejarah dan transformasi sosial Kota Kupang melalui arsip, dokumentasi visual, dan cerita lisan yang dikumpulkan dari masyarakat lokal.

Disampaikan oleh Sherly Atty, Manager Program MEREKAM KOTA, Inisiatif ini telah menjadi jembatan penting dalam memahami perubahan sosial-budaya Kota Kupang, dengan mengumpulkan lebih dari 3.500 arsip dalam empat tahun terakhir.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

“Program MEREKAM KOTA dimulai pada tahun 2020 oleh SkolMus dan bertujuan untuk mendokumentasikan berbagai aspek perubahan Kota Kupang melalui arsip visual dan memori warga,” ungkap Sherly Atty pada Senin, 7 Oktober 2024, dalam keterangan pres rilis yang diterima oleh redaksi PorosNTT.

Menurutnya subtema yang diusung pada tahun ini adalah Lokus Raja, yang mengajak masyarakat untuk merefleksikan pertanyaan, “Kupang milik siapa?”

“Tema ini memicu diskusi tentang ruang publik dan maknanya dalam kehidupan sehari-hari warga Kupang,” sebut Atty.

Dalam kurun waktu Maret hingga Agustus 2024, tim pengarsipan berhasil mengumpulkan 400 arsip dari 13 keluarga kontributor di Kecamatan Kota Raja.

Baca Juga :  Kecewa dan Sesalkan Panwascam Insana Barat, Caleg Partai Gerindra Minta Klarifikasi

“Arsip-arsip ini mengungkap topik-topik utama seperti mata air dan masyarakat Kota Raja, perkembangan pertokoan Kuanino, serta sejarah suku-suku yang menetap di wilayah ini,” ujarnya.

Keluarga-keluarga yang berpartisipasi, termasuk Keluarga Ratu, Keluarga Oma Sarah Kapitan, dan Keluarga Opa Markus Ndoen, memberikan kontribusi signifikan dalam menghidupkan sejarah lokal.

Namun, dari proses pengarsipan ini juga muncul refleksi kritis terkait pembangunan yang berlangsung di Kota Raja.

Atty menjelaskan pembangunan di kota ini tidak selalu netral, tetapi kerap meminggirkan komunitas tertentu, menciptakan ruang-ruang eksklusi dan ketidaksetaraan.