Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Daerah  

Jalan Lintas Ome-Buya di Lembata Mulai Diaspal, Kontraktor Tuai Pujian

Reporter : Teddi Editor: Redaksi
Poros NTT News
Salah satu segmen jalan provinsi di jalur Kedang (Omesuri-Buyasuri) yang sedang di kerjakan PT Anak Lembata Grup.(dok.Teddi)

Lembata,Porosnntnews.com – Masyarakat Kecamatan Omesuri dan Buyasuri di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) akhirnya bisa tersenyum lega. Pasalnya, proyek infrastruktur jalan yang menghubungkan desa-desa di dua kecamatan itu perlahan mulai rampung.

Selain merasa lega dan bahagia, warga dua kecamatan itu pun memberi apresiasi karena proyek jalan yang dikerjakan oleh kontraktor sudah bisa dirasakan manfaatnya.

Masyarakat menilai, kontraktor yang mengerjakan proyek jalan Provinsi ini bukan dari perusahaan abal-abal melainkan berasal dari salah satu perusahaan jasa konstruksi terbaik di NTT.

“Ini jalan propinsi, yang kerja ini perusahaan terbaik, pasti kualitasnya juga terbaik dan tahan lama,” ujar Andika Purek, warga kecamatan Omesuri ketika dimintai tanggapan oleh media, Jumat (6/5).

Menurutnya, sudah sejak lama masyarakat Omesuri dan Buyasuri merindukan jalan beraspal mulus, akan tetapi baru kali ini impian itu terwujud.

Selama ini kata kata dia, jalan utama yang menghubungkan desa-desa di wilayah Omesuri dan Buyasuri cukup memprihatinkan. Meski sebagian sudah beraspal tapi tidak sedikit segmennya berbatu, ada yang masih beraspal tanah dan bahkan berkelok penuh kubangan ketika tiba musim hujan. Dan ini tentu membahayakan para pengendara.

Baca Juga :  Kabupaten TTU Kembali Diserang covid-19

Dan kini, sejak adanya proyek pembangunan dan pengembangan infrastruktur jalan provinsi lintas Balauring-Omesuri berhasil membuat penduduk dua kecamatan di Lembata itu tersenyum bahagia.

Perlahan tapi pasti, semua penduduk mulai menikmati buah karya dari PT Anak Lembata Grup tersebut.

Para warga meyakini proyek jalan yang dikerjakan oleh kontraktor sejak tahun 2021 itu bakal memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi.

“Kalau dulu kita bisa berjam-jam baru sampai di Lewoleba, sekarang lain, satu jam lebih  sudah tiba, apalagi jalan suda aspal hotmix begini,” ungkap Andika sembari tersenyum.

Marko Ola, pedagang sembako keliling asal pulau kecamatan Buyasuri juga memberi pengakuan yang sama.