PRS – Gubernur NTT terpilih periode 2025-2030, Emanuel Melkiades Laka Lena, bersama Wakil Gubernur Johni Asadoma, berkomitmen untuk merealisasikan program hilirisasi sektor non-tambang di seluruh wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dalam kunjungannya di Kampung Rabu, Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo, Sabtu (30/11/2024), Melki menegaskan bahwa setiap desa di NTT akan didorong untuk memiliki minimal satu produk olahan berbasis sumber daya lokal.
“Kami sudah janji bahwa setiap desa itu harus ada satu produk olahan jadi yang harus dibikin, minimal satu. Kalau lebih, tentu lebih baik,” ujar Melki Laka Lena.
Program ini menjadi bagian dari visi-misi pasangan Melkiades-Johni untuk mengoptimalkan potensi sektor pertanian, peternakan, dan perikanan di NTT.
Pemerintah Provinsi NTT akan bekerja sama dengan pemerintah kabupaten hingga tingkat desa untuk memetakan potensi komoditas di setiap wilayah. Pemetaan ini bertujuan menentukan produk olahan yang sesuai dengan karakteristik dan sumber daya lokal.
Melki menjelaskan bahwa pihaknya akan membentuk klaster atau kelompok berbasis sektor, seperti pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan. Klasterisasi ini juga mempertimbangkan ketersediaan dan kuantitas bahan baku yang ada di setiap wilayah.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.